REPUBLIKA.CO.ID, HANOI - Vietnam akhirnya menunjukkan pembelaan tegas terhadap hukum kedaulatannya terbarunya atas kepulauan Spratly dan Paracel yang disengketakan. Dalam sikap yang langka, Vietnam menyebut protes Cina sebagai 'absurd'.
Majelis Nasional, Kamis (21/6) mengadopsi hukum baru, Law on the Sea, yang menempatkan kepulauan kaya mineral itu dibawah kedaulatan Hanoi. Kebijakan itu kontan memicu balasan dari Beijing dengan memanggil duta besarnya untuk Vietnam sebagai penentangan terhadap langkah yang disebut ilegal dan tak sah.
Cina dan Vietnam, begitu juga negara-negara tetangga lain, terkunci dalam sengketa teritori berlangsung lama atas Laut Cina Selatan. Beberapa teritori yang masuk sengketa ialah Spratlys dan Paracels.
"Vietnam dengan tegas menolak tudingan absurd dari sisi Cina," ujar juru bicara Kementrian Luar Negeri, Luong Than Nghi, dalam pernyataan yang dipublikasi dalam situs resmi kementrian.