Jumat 22 Jun 2012 19:50 WIB

Sidang Terakhir, Pengacara Bantah Kegilaan Anders Breivik

Anders Behring Breivik
Foto: AP
Anders Behring Breivik

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO - Dalam hari terakhir persidangan kasus pembantaian massal Norwegia, dengan terdakwa Anders Behring Breivik, sang pengacara membuat pembelaan yang dianggap mengejutkan.

Ia lebih menekankan sosok kliennya, si penjagal, sebagai militan politik yang termovitasi oleh ideologi ekstrem sayap kanan. Siengacara, Geir Lippested, menyingkirkan opsi bahwa kliennya ialah pria gila delusional yang menewaskan 77 orang semata-mata untuk kepuasan membunuh.

Sejak Breivik mengaku serangan bom dan senjata pada 22 Juli lalu, kondisi mental militan anti-Muslim itu menjadi fokus kunci dalam persidangan yang telah berjalan sepuluh pekan tersebut.

Dalam argumen penutupan, di ruang sidang distrik Oslo, Jumat, sang pengacara menegaskan bahwa Breivik menerima dan mengakui telah memasang bom di luar gedung bertingkat pemerintahan dan menembaki puluhan remaja di perkemahan pemuda Partai Buruh, seperti yang telah dipaparkan di pengadilan.

"Karena itulah, Norwegia kecil yang selalu aman saat dihantam serangan teror, hampir mustahil memahami peristiwa itu sungguh terjadi," ujar Lippested. "Alasan itu pula yang menerangkan mengapa psikiater mencapai kesimpulan berbeda mengenai kondisi kejiwaan Breivik," ujarnya.

Bisa jadi, argumen itu untuk mengakomodasi keingina Breivik. Dalam persidangan terakhir, Breivik pernah menekankan, hukuman di rumah sakit ialah penghinaan. Ia hanya bisa menerima hukuman mati atau dibebaskan.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement