REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA---Singapura lebih murah bagi petugas internasional daripada Beijing dan Shanghai, sebagai negara-kota berperingkat termahal kedelapan di Asia, turun dua posisi dari tahun lalu, menurut survei terbaru biaya hidup.
Survei biaya hidup yang dilakukan oleh konsultasi sumber daya manusia ECA International menempatkan Beijing dan Shanghai berada di peringkat kelima dan keenam kota termahal di Asia, terutama karena harga barang dan jasa yang umumnya dibeli oleh ekspatriat meningkat tajam dan penguatan yuan terhadap mata uang utama, kata ECA.
Meskipun turun peringkat di Asia, Singapura masih mengalami kenaikan lanjutan dalam peringkat global, yaitu naik dari ke-38 tahun lalu menjadi peringkat ke-32 tahun ini.
ECA menjelaskan bahwa kenaikan itu didasarkan pada kenaikan harga di negara-kota mencapai enam persen pada tahun penugasan internasional serta kekuatan dolar Singapura.
Di antara peringkat, kota-kota Tokyo, Nagoya, Yokohama dan Kobe di Jepang mengambil empat tempat tertinggi di Asia sementara Tokyo tetap menjadi kota termahal di seluruh dunia.
Di Cina, Shenzhen dan Guangzhou juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi hingga kini masing-masing mencapai peringkat ke-10 dan ke-11 kota termahal di Asia, setelah Hong Kong.
Ini juga untuk pertama kalinya kedua kota melampaui peringkatan kemahalan pusat London, kata ECA. Sayang, Jakarta tidak masuk dalam daftar kota termahal itu.