REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY---Dua warga Palestina tewas dan empat lainnya cedera ketika pesawat tempur Israel menyerang Jalur Gaza dua kali, kata para petugas medis.
Satu serangan udara pertama Israel pada Jumat sore ditargetkan di sebelah timur Al-Bureij, di bagian tengah Jalur Gaza, menewaskan Basel Ahmad, 29 tahun, yang tidak diketahui dia anggota satu kelompok perlawanan atau tidak, kata sumber medis setempat.
Dua warga Palestina lainnya terluka dalam serangan itu, salah satu dari mereka cedera serius, kata sumber-sumber itu menambahkan.
Pesawat Israel "menargetkan kelompok teroris dalam persiapan untuk menembakkan roket ke Israel dari Jalur Gaza tengah. Hantaman itu telah diidentifikasi," kata pihak militer dalam sebuah pernyataan.
Satu serangan udara kedua Israel menewaskan warga Palestina lainnya di utara Gaza.
Hammam Abou Qadous, 20 tahun, meninggal karena luka-lukanya setelah diserang saat ia bepergian dengan sepeda motornya di bagian utara Jalur Gaza Jumat malam, kata sumber-sumber medis Palestina menjelaskan.
Dua warga Palestina lainnya luka ringan dalam serangan yang sama, kata mereka.
Satu pernyataan militer Israel mengatakan, "sebuah pesawat Angkatan Udara Israel telah menargetkan serangan kepada kelompok teroris di Gaza utara setelah kelompok itu meluncurkan sebuah roket terhadap kawasan Ashkelon ".
Sebelumnya pada Jumat, gerilyawan Palestina di Gaza menembakkan dua roket yang menghantam wilayah Israel selatan, tanpa menimbulkan korban atau kerusakan.
Kekerasan masih terjadi meski gencatan senjata yang ditengahi Mesir telah disepakati Israel dan Hamas penguasa Gaza.
Hal itu disampaikan Rabu malam oleh sayap militer kelompok Islam Brigade Ezzedine al-Qassam setelah terjadi bentrokan mematikan di dan sekitar wilayah itu.
Putaran terakhir serangan Israel dan pembalasan Palestina dimulai dengan serangan-serangan udara pada Senin pagi, hanya beberapa jam setelah sejumlah pria bersenjata dari Sinai melakukan satu
penyergapan di sepanjang perbatasan selatan Israel dengan Mesir, menewaskan seorang warga sipil Israel.
Israel mengatakan bahwa pihaknya tiba-tiba meningkatkan operasi Gaza - tiga serangan udara yang mematikan dalam waktu 12 jam awal pekan ini - adalah "sama sekali tidak terkait" atas insiden perbatasan, dengan militer mengatakan angkatan udara yang menargetkan gerilyawan yang akan menyerang negara Yahudi itu.
Sejak Senin, lebih dari 130 roket dan mortir telah ditembakkan di Israel, salah satunya menghantam sebuah pos polisi perbatasan di utara Gaza, melukai empat orang.
Sayap militer Hamas mengatakan pada Kamis bahwa mereka telah menembakkan 120 roket, satu unjuk kekuatan langka kelompok Islam yang sebelumnya telah mengamati de facto gencatan senjata.