Ahad 24 Jun 2012 08:40 WIB

Korea Utara Berutang 11 Miliar Dolar ke Rusia

  Pasukan Korea Utara saat parade militer di lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, Korea Utara.
Foto: Ng Han Guan/AP
Pasukan Korea Utara saat parade militer di lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, Korea Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia bulan ini berencana untuk menyetujui kerangka kerja bagi penyelesaian utang 11 miliar dolar AS Korea Utara kepada Moskow di era Soviet.

Deputi Menteri Keuangan Rusia, Sergei Storchak melakukan kunjungan langka ke Pyongyang dari 31 Mei - 2 Juni untuk membahas penyelesaian utang yang luar biasa.

"Sekarang ada keinginan kesepakatan internal (pemerintah Rusia) dan saya pikir kita sudah akan menyerahkan draf bulan ini sehingga pemerintah dapat mengkonfirmasi hasil kesepakatan itu," katanya seperti dikutip situs Departemen Keuangan.

Storchak tidak merincian tentang sifat dari penyelesaian utang itu.

Surat kabar Izvestia melaporkan tahun lalu bahwa Rusia akan menghapus 90 persen dari utang Korea Utara dan 10 persen lainnya akan digunakan untuk membiayai proyek pembangunan patungan di Korea Utara.

Dalam pernyataan di sela-sela forum ekonomi Saint Petersburg, Storchak tidak mengkonfirmasi bahwa bagian dari penyelesaian itu akan melibatkan investasi di bidang energi, kesehatan dan pendidikan proyek-proyek di negara Stalinis terisolasi itu.

Kemiskinan Korea Utara membuat pembayaran kembali jumlah penuh utang tersebut tidak realistis dan para analis memperkirakan Moskow akan memungkinkan bentuk yang paling menguntungkan sehingga masalah itu tidak menghambat kerja sama.

Utang tersebut telah dibicarakan pada Agustus tahun lalu pada pertemuan puncak langka di kota Ulan-Ude Siberia antara mendiang pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il dan mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev.

Kim Jong-Il meninggal pada Desember dan putranya Kim Jong-Un mengambil kendali kekuasaan namun tidak jelas apakah pemerintahannya telah membawa perubahan kebijakan mengenai utangnya pada Moskow.

Sampai saat ini, pembicaraan tentang masalah ini sepertinya menemui jalan buntu karena Moskow bersikeras Pyongyang perlu mengakui bahwa mereka berutang uang kepada Rusia sebagai penerus Uni Soviet.

Tetapi Moskow antusias untuk mengejar beberapa proyek dengan tetangganya itu, termasuk pembangunan jaringan kereta api trans-Korea, pembangunan saluran listrik dan saluran pipa yang membawa gas Rusia ke Korea Selatan melalui Korea Utara.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement