Ahad 24 Jun 2012 15:13 WIB

Pemerintah Baru Paraguay Lakukan Usaha Diplomatik

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Dewi Mardiani
 Presiden baru Paraguaay, Federico Franco .
Foto: (Jorge Saenz/AP)
Presiden baru Paraguaay, Federico Franco .

REPUBLIKA.CO.ID, ASUNCION -- Presiden Paraguay yang baru disumpah, Federico Franco, mengatakan akan segera membentuk pemerintahan baru, Sabtu (23/6). Ia berjanji akan menghormati komitmen asing, menghormati hak milik pribadi, menjaga hubungan dengan pemimpin Amerika Latin untuk meminimalkan dampak diplomatik dan menjaga negaranya agar tidak terasing.

Dalam penampilan singkat kepada wartawan internasional, Franco mencoba untuk bersikap normal setelah sehari sebelumnya parlemen setuju memberhentikan Presiden Fernando Lugo. "Negara dalam keadaan tenang. Saya terpilih sebagai wakil presiden pada 2008 oleh suara rakyat. Aktivitas berjalan normal dan tidak ada protes," ujarnya.

Rapat pertamanya dimulai dengan Menteri Dalam Negeri, Carmelo Caballero, dan Menteri Luar Negeri, Jose Felix Fernandez. Caballero akan bertugas menjaga ketertiban umum. Sedangkan Fernandez akan mencoba menenangkan anggota blok perdagangan kawasan, Mercosur dan Unasur.

"Menteri luar negeri akan pergi ke Argentina, Brasil dan Uruguay untuk bertemu dengan pihak berwenang dan menjelaskan demokrasi masih berjalan. Transisi kekuasaan melalui sidang politik didirikan dalam konstitusi nasional," kata Franco.

Senat Paraguay memberikan suara 39-4, Jumat lalu, untuk memberhentikan Lugo. Segera setelahnya, posisinya digantikan wakil presiden. Kepada wartawan, Sabtu, Lugo Lugo kepada wartawan Sabtu bahwa dia berniat tetap berada dalam politik dan sedang mempertimbangkan bersaing untuk kursi di senat pada pemilihan tahun depan.

"Tidak diragukan, ini adalah kudeta, kudeta parlementer. Sebuah kudeta terhadap rakyat dan demokrasi, dan kita harus meneriakkan itu ke seluruh dunia," kata Lugo.

Penggulingan Lugo menuai kecaman dari negara sekitar Amerika Latin. Para pemimpin negara Amerika Latin menyebutkan kudeta //de facto//. Sejumlah pemimpin negara bahkan mengatakan akan mengusir Paraguay dari keanggotaan kelompok-kelompok di kawasan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement