REPUBLIKA.CO.ID, Perselisihan pendapat di antara pejabat rezim Zionis Israel terkait Republik Islam Iran semakin meningkat.
Televisi al-Alam Ahad (24/6) melaporkan, reporter satu stasiun televisi Israel mengungkapkan bahwa Israel mendesak Amerika untuk membatasi kesempatan Iran.
Selain itu, reporter televisi Israel tersebut mengatakan, "Mantan Ketua Dinas Rahasia Israel (Mossad), Meir Dagan, dalam wawancara dengan jaringan BBC mengungkap perselisihan para pejabat Israel terkait sikap terhadap Iran."
Wartawan televisi Israel itu menandaskan bahwa Dagan meminta Ehud Barak menghapus opsi militer dalam berinteraksi dengan Iran.
Pernyataan itu terlontar menyusul alotnya negosiasi Iran dan Barat lantaran perundingan di Moskow tidak membuahkan hasil."
Terkait hal itu, televisi Israel membahas sebagian pernyataan Ali Bageri, Wakil Sekjen Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran dalam perundingan dengan Kelompok 5+1 (Rusia, Cina, Prancis, Inggris, Amerika Serikat ditambah Jerman) di Moskow, ibukota Rusia, pada 18-19 Juni.
Pada saat itu, Bageri mengatakan, "Langkah IAEA yang melimpahkan kasus nuklir Iran kepada Dewan Keamanan PBB dan sanksi-sanksi dewan ini terhadap Iran, dari pandangan kita adalah langkah ilegal."
Reporter saluran 10 tersebut menambahkan,"Terkait penghentian pengayaan uranium hingga 20 persen, Iran menuntut penghapusan semua sanksi ekonomi dan minyak. Namun permintaan itu secara tegas ditolak oleh Barat."