REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH - Kepala Perunding Perdamaian Palestina, Saeb Erekat menyambut kemenangan Mohammed Moursi kandidat Ikhwanul Muslimin dalam pemilihan presiden Mesir.
"Sebagai orang Palestina, kami menyambut pilihan demokratis rakyat Mesir dan kami menghargai itu," ungkapnya, Ahad (25/6)
Dia menambahkan bahwa pemenang dari Ikhwanul Muslimin tidak akan mengubah sikap Mesir mengenai perjuangan Palestina.
Di Gaza, Hamas, gerakan Islam yang memegang kekuasaan di sana, mengatakan bahwa kemenangan Mursi akan mendukung perlawanan Hamas terhadap pendudukan Israel.
Segera setelah hasil pemilihan presiden Mesir putaran kedua diumumkan, ratusan anggota Hamas turun ke jalan, merayakan kemenangan Mursi.
"Yang kalah dalam pertempuran ini adalah Israel dan agen-agennya di kawasan itu," kata Mahmoud Zahar, seorang pejabat Hamas.
Baik Hamas dan Fatah, partai yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmud Abbas, sepakat bahwa pemenang Moursi seharusnya tidak mempengaruhi upaya mereka untuk mewujudkan rekonsiliasi.
Mesir telah menjadi sponsor resmi dialog rekonsiliasi Palestina, dan ada beberapa ketakutan bahwa munculnya partai-partai Islam di wilayah tersebut akan memperkeras sikap Hamas ke arah rekonsiliasi.
Hamas, satu cabang sejarah Ikhwanul Muslimin didirikan pada tahun 1980, mengambil alih Gaza pada 2007.
Hamas berharap bahwa munculnya Ikhwanul Muslimin di Mesir akan membantu "mengatasi sanksi-sanksi yang tersisa dan penutupan Israel serta mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak yang dikenakan terhadap Gaza."