REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Menteri Pemuda dan Olah Raga Iran, Muhammad Abbasi menyayangkan laporan terkait sikap Inggris menolak visa masuk untuk para suporter Iran yang ingin menghadiri kualifikasi Olimpiade London. Baginya, tindakan itu menodai etika internasional.
"Kami harus tahu apa alasan Inggris tak mengizinkan para tamu datang, ini melanggar norma internasional," kata Abbassi seperti dilansir Press Tv, Selasa (26/6).
Abassi mengaku, tidak menyangka langkah seperti itu akan dilakukan Inggris atau tuan rumah Olimpiade lain. Bagi dia, setiap tuan rumah seharusnya menunjukkan kelayakannya dalam menyelenggarakan kontes internasional.
"Setiap penyelenggara (Olimpiade) harus menunjukan kelayakannya dalam mengampu turnamen internasional dan menjamu pendatang...tidak ada pengecualian untuk masalah itu," ungkapnya.
Kekesalan yang ditunjukan Abbassi pada penyelenggaraan Olimpiade London tidak sekali saja. Sebelumnya ia dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyatakan menolak untuk menghadiri Olimpiade London 2012.
Keputusan itu diambil setelah mengetahui adanya serangkaian prosedur ketat yang dilakukan pihak penyelenggara pada atlet dan pelatih Iran, dimana mereka harus melalui proses cetak jari dan pemindaian (scanning) wajah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika