REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Istri Presiden Mesir Mohamed Mursi, Najla Mahmud, menolak disebut sebagai Ibu Negara. Julukan itu menurutnya hanya berlaku untuk Jihan Sadat dan Suzan Mubarak.
Keduanya ikut campur dalam segala urusan; politik, ekonomi. Islam mengajarkan bahwa presiden Mesir berikutnya adalah pelayan Mesir nomor satu, maka itu artinya bahwa isterinya adalah merupakan pelayan wanita Mesir nomor satu.
Oleh sebab itu, Najla dengan tegas menyatakan, tidak ada istilah Ibu Negara dalam kamusnya.
Yang ada sekarang justru ia akan berperan sebagai Pelayan Terdepan Mesir. "Karena kita semua adalah warga negara yang sama," kata dia. "Kita mempunyai hak-hak sebagaimana juga kita memiliki kewajiban-kewajiban."
Dalam pernyataan yang disampaikan pada Senin (25/6) waktu setempat, Najla ingin dijuluki sebagai Ummu Ahmad atau Al-Ukh Najla atau Hajjah. Ia mengingatkan,dalam Islam tidak membedakan antara satu orang dengan lainnya. "Kita semua adalah satu, untuk kemajuan negeri tercinta."
Setelah suaminya resmi terpilih, Najla melakukan lawatan perdana ke kediaman bunda Mahmud Sulaiman, seorang yang gugur sebagai syahid dalam peristiwa revolusi 25 Januari lalu.