Kamis 28 Jun 2012 04:55 WIB

Pekerja Minyak Norwegia Mogok, Harga Minyak Naik

Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)
Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak dunia naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), sekalipun stok Amerika Serikat dilaporkan sebagian besar tetap tidak berubah dari minggu sebelumnya.

Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) atau light sweet untuk pengiriman Agustus, melompat 85 sen menjadi ditutup pada 80,21 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Agustus naik 48 sen menjadi 93,50 dolar AS per barel.

Berlanjutnya pemogokan buruh oleh pekerja minyak di Norwegia, eksportir kedelapan terbesar di dunia, mendukung harga lebih tinggi terutama di London.

Lebih dari 700 pekerja minyak mulai mogok pada Ahad setelah perundingan pensiun gagal. Pemogokan telah memaksa pengurangan produksi dan mendorong harga Brent lebih tinggi dalam dua hari terakhir.

Nic Brown dari Natixis mengatakan bahwa alasan lain untuk membeli lebih kuat adalah bahwa stok minyak mentah dan produk AS mencapai puncaknya dan sebuah kemungkinan penarikan selama minggu-minggu mendatang, mengurangi tekanan pada harga.

Departemen Energi AS mengatakan bahwa stok minyak mentah AS turun hanya 100.000 barel pekan lalu menjadi 387,2 juta barel, setelah terus meningkat untuk beberapa minggu.

Brown mengatakan bahwa tren bangunan itu kemungkinan berakhir.

"Seperti yang diperkirakan, peningkatan tingkat utilisasi kilang sudah mulai untuk mengatasi impor minyak dan produksi yang tinggi di Amerika Serikat. Stok minyak AS karena itu diperkirakan telah mencapai puncak musim mereka," katanya.

"Akibatnya, kita akan memperkirakan untuk melihat stok minyak mentah mulai menurun selama beberapa minggu mendatang."

Matt Smith dari Summit Energy mengatakan, pasar juga dibantu oleh "rebound" dalam pesanan barang tahan lama manufaktur AS pada Mei, sebuah tanda moderat dari beberapa penguatan dalam industri AS.

Sementara itu, pasar terus beroperasi di bawah bayang-bayang krisis zona euro, dengan mata tertuju pada bagaimana para pemimpin Uni Eropa akan bertindak ketika mereka membuka pertemuan puncak penting tentang kawasan ekonomi euro yang rapuh pada Kamis malam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement