REPUBLIKA.CO.ID, GAELIK -- Jabat tangan yang dilakukan antara Ratu Inggris Elizabeth II dengan mantan komandan Irlandia Utara McGuiness Martin, dianggap sebagai salah satu gerakan bersejarah. Jabat tangan tersebut dinilai sebagai langkah, yang menandakan meningkatnya hubungan baik antara Inggris dan Irlandia Utara.
Hanya butuh hitungan detik dalam jabat tangan yang dilakukan dua petinggi kedua negara. Namun bagi keduanya ini tak sekedar sebuah jabat tangan simbolis, mengingat perjuangan mereka dengan peluru dan bom selama puluhan tahun.
Pertemuan dengan McGuiness terjadi saat Ratu mengunjungi Irlandia Utara. Saat ini, menurut lansiran Euronews, Kamis (28/6), McGuiness menjabat Wakil Menteri Utama Pemerintah Devolusi. Jabat tangan keduanya diabadikan dalam video tanpa merekam suara. Setelah jabat tangan, McGuiness yang bertemu Ratu di Gaelik mengatakan pertemuan berjalan baik. Ia juga menambahkan, bahwa dirinya masih seorang Republikan.
Konflik antara Inggris dan Irlandia Utara, telah merenggut nyawa ribuan tentara dan warga sipil, termasuk tewasnya sepupu Ratu, Lord Mountbatten yang dibunuh pada 1979 saat berlayar di lepas pantai Republik Irlandia. Irlandia Utara mengumumkan gencatan senjata pada 1994. Sejak itu, pergerakan menuju perdamaian terus dilakukan. Salah satunya dengan pelucutan senjata, oleh sayap politik Partai Republik Sinn Fein yang dipimpin McGuiness.