Kamis 28 Jun 2012 20:46 WIB

Meski AS dkk Keberatan, Iran Siap Bantu Mengatasi Krisis Suriah

 Pemberontak Tentara Pembebasan Suriah (FSA) saat latihan militer di kawasan Idlib, Suriah.
Foto: AP/Khalil Hamra
Pemberontak Tentara Pembebasan Suriah (FSA) saat latihan militer di kawasan Idlib, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, PBB - Iran bersedia membantu upaya utusan internasional Kofi Annan mewujudkan perdamaian di Suriah. Namun,  jika beberapa negara tak ingin Teheran menghadiri satu pertemuan global, itu adalah masalah mereka, kata Duta Besar Iran di PBB, Rabu (27/6).

Pertemuan itu, yang diserukan oleh Annan, dijadwalkan berlangsung di Jenewa, Sabtu (30/6), guna mencari jalan untuk mengakhiri konflik yang memburuk di Suriah dan mewujudkan peralihan politik.

Amerika Serikat, Inggris dan Prancis telah menuduh Iran membantu pemerintah Presiden Bashar al-Assad "melakukan kekejaman dalam tindakanya untuk memadamkan aksi perlawanan 16-bulan terhadap kekuasaannya". Ketiga negara tersebut juga menuduh Teheran "secara diam-diam membuat senjata atom", tuduhan yang sudah berulangkali dibantah oleh Iran.

"Satu fakta sangat penting yang tak bisa diabaikan oleh siapa pun adalah pengaruh dan peran konstruktif yang dimainkan Republik Islam Iran di wilayah itu," kata wakil tetap Iran di PBB Mohammad Khazaee kepada wartawan di Markas Besar PBB, New York.

"Jika beberapa negara tak ingin mengambil manfaat dari peran konstruktif dan pengaruh ini, itu adalah masalah mereka dan ini adalah petunjuk lain mengenai diabaikannya secara nyata kenyataan di lapangan," kata Khazaee.

Annan telah mengundang menteri luar negeri dari kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB --Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat-- serta Uni Eropa, tetangga Suriah --Turki dan Irak-- Kuwait dan Qatar.

Bersama Iran, Annan pada Rabu juga tak menyebut nama Arab Saudi di dalam pernyataannya, yang mengumumkan pertemuan itu dan para undangannya. "Sejak awal kami telah mendukung rencana Kofi Annan dan kami percaya itu adalah cara terbaik untuk menyelesaikan berbagai masalah di Suriah. Jadi setiap jenis konsultasi oleh Kofi Annan dengan Republik Islam Iran disambut setiap waktu," kata Khazaee.

"Dengan tidak membantu kelompok asing, kelompok oposisi di Suriah dan dengan menghindari campur tangan asing di Suriah, kami percaya rakyat Suriah (akan) menikmati hidup yang lebih baik dan memiliki pembaruan secara mulus di negeri mereka," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement