Jumat 29 Jun 2012 06:58 WIB

Tolak Assad Mundur, Rusia Pastikan Dukung Suriah

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov
Foto: humanright
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov

REPUBLIKA.CO.ID, Rusia mengatakan Suriah memerlukan periode transisi politik tapi menolak imbauan bagi Presiden Bashar al-Assad mengundurkan diri dalam kemungkinan pembentukan pemerintah persatuan. Sementara itu telah terjadi ledakan keras di dekat gedung pengadilan di Damaskus. 

Perkembangan itu muncul selagi negara tetangga Turki menggelar tentara dan rudal anti pesawat udara ke perbatasan dengan Suriah setelah penembakan jatuh salah satu jet tempurnya oleh pasukan Suriah.

Di Moskow, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan, setiap solusi bagi krisis di Suriah harus datang dari rakyat Suriah sendiri dan bahwa Rusia tidak akan mendukung “campur tangan” pihak luar.

Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton memberitahu para wartawan di Latvia bahwa rencana Annan menghendaki "transisi yang dipimpin Suriah." Ia mengatakan Washington percaya solusi apa pun harus sesuai "dengan standar internasional tentang HAM, tata pemerintahan yang akuntabel, supremasi hukum dan kesempatan yang sama bagi semua rakyat Suriah.

Kelompok-kelompok oposisi Suriah mengatakan mereka tidak akan menerima usulan rencana transisi politik manapun yang tidak secara tegas mengharuskan Assad mundur.

Perselisihan diplomatik muncul menjelang rencana pertemuan “kelompok aksi” di Jenewa di mana utusan internasional Kofi Annan bisa mengusulkan sebuah kabinet persatuan nasional yang mencakup tokoh-tokoh oposisi. Sumber-sumber diplomatik di PBB mengatakan rencana itu tidak menuntut pengunduran diri Assad tetapi tidak memasukkan mereka yang partisipasinya bisa merongrong stabilitas. Rincian rencana itu tidak jelas.

Juga hari Kamis, ledakan kuat mengguncang pusat kota Damaskus di luar Istana Peradilan dalam apa yang dilaporkan televisi pemerintah sebagai serangan “teroris.” Puluhan mobil yang terbakar berserakan di lapangan parkir kendaraan para pengacara dan hakim. Tiga orang dilaporkan terluka.

sumber : voaindonesia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement