Jumat 29 Jun 2012 07:44 WIB

Sanksi Minyak Iran Mengendur, Cina dan Singapura Lega

Minyak Iran/ilustrasi
Foto: uskowioniran.com
Minyak Iran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Berbagai sumber kepada Reuters menyatakan, rencananya pemerintahan Barack Obama dalam waktu dekat akan membebaskan dan mengecualikan Cina dan Singapura dari sanksi minyak Iran.

Jika hal ini benar maka Amerika Serikat dipastikan mulai banyak memberikan kelonggaran dalam sanksi sepihaknya terhadap Republik Islam Iran.

Sebuah sumber pemerintah AS kepada Reuters mengatakan, kemungkinan besar masalah ini segera diumumkan dan Singapura serta Cina sebagai importir terbesar minyak Iran dibebaskan dari sanksi yang terapkan Washington terhadap Teheran.

Di awal bulan ini, Amerika juga mengecualikan tujuh negara, India, Korea Selatan, Turki, Taiwan, Malaysia, Afrika Selatan dan Sri Lanka dari sanksi minyak Iran.

Washington di bulan Maret tahun ini juga mengizinkan sepuluh negara yang kebanyakan dari Eropa beserta Jepang untuk mengimpor minyak Iran. Sepuluh negara tersebut adalah Belgia, Inggris, Republik Cheko, Perancis, Jerman, Yunani, Italia, Belanda, Polandia dan Spanyol.

Negara-negara Barat dengan dipimpin Amerika Serikat berulang kali berusaha mencegah kemajuan program nuklir Iran melarang negara lain untuk membeli minyak Republik Islam Iran.

Ketentuan yang diputuskan Kongres AS Desember tahun lalu menekankan bahwa negara yang tetap mengimpor minyak dari Iran mulai 28 Juni akan mendapat sanksi sepihak dari Washington serta dicekal untuk mengakses sistem finansial Amerika Serikat.

sumber : IRIB/IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement