REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi sempat ditangkap oleh pasukan anti-terorisme Siprus setelah ia mendarat di Bandara Internasional Nicosia.
Penangkapan ini dilakukan akibat larangan Uni Eropa terhadap pejabat Iran yang terlibat program nuklir negara para mullah itu. Demikian dilaporkan media Siprus dan Turki pada Kamis (28/6).
Salehi akhirnya dibebaskan setelah Menteri Luar negeri Siprus, Erato Kozaku Markulli turun tangan. Media Siprus, TRT Turk melaporkan bahwa kejadian itu memicu ketegangan antar kedua negara. Namun Siprus kemudian mengeluarkan permintaan maaf resmi ke Iran dengan alasan 'kesalahpahaman' dan 'penanganan situasi' oleh keamanan bandara.
Salehi sendiri adalah mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran saat ketika dia dimasukkan dalam daftar cekal. Namun 2010 namanya dikeluarkan dari daftar setelah menjabat Menteri Luar Negeri.
Salehi terbang ke Siprus untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden Siprus Christofias dan Menteri Luar Negeri Siprus untuk pembicaraan perdagangan dan hubungan kedua ekonomi kedua negara. Selain itu Iran membawa misi memperbaiki hubungan dengan Uni Eropa dimana Siprus kemungkinan akan maju untuk mengajukan diri sebagai presiden UEFA mendatang.
Surat kabar Siprus melaporkan pertemuan dilakukan sesuai jadwal dan tidak disebutkan terjadi insiden di Bandara.