REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Badan Antariksa dan Aeronautika Amerika Serikat (NASA) membatalkan rencananya untuk melakukan studi atmosfer tahun ini. Pembatalan itu dilakukan, setelah Kabinet Thailand memutuskan untuk membahas masaah itu dalam satu sidang gabungan parlemen.
"NASA membatalkan misi SEAC4RS, yang dijadwalkan akan dimulai pada Agustus 2012, karena tidak adanya persetujuan yang diperlukan oleh pemerintah daerah dalam rentang waktu yang diperlukan untuk mendukung penyebaran rencana misi dan jendela observasi ilmiah," kata badan antariksa AS dalam satu pengumuman di situsnya.
Pembatalan itu dilakukan setelah Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, mengumumkan pada Selasa (26/6) bahwa kabinetnya meneruskan permintaan NASA untuk menggunakan pangkalan udara angkatan laut U-Tapao guna studi atmosfer kepada parlemen. Permintaan itu akan dibahas dalam sidang tanpa pemungutan suara untuk transparansi.
Sebelumnya, rencana penelitian tersebut dikritik keras oleh pihak oposisi dan kritikus. Jumat (29/6), seperti dilaporkan Kantor Berita Thailand, TNA, perdana menteri menolak memberikan komentar apapun tentang pembatalan NASA.
NASA sebelumnya menyatakan akan menangguhkan rencananya untuk menggunakan bandara itu jika pemerintah Thailand tidak memberikan izinnya pada 26 Juni. Misi pengkajian iklim kawasan atau SEAC4RS itu dijadwalkan untuk kerja lapangan pada Agustus yang dipimpin oleh Brian Toon, ketua Departemen Atmosfer dan Ilmu Kelautan Universitas Colorado.
Dr Toon adalah veteran NASA di bidang udara dan penerbangan. Dia mendalami penelitian soal lubang ozon Antartika dan efek atmosfer dari letusan gunung berapi. Beberapa ilmuwan percaya bahwa Asia Tenggara adalah tempat utama yang memberikan pengaruh atas iklim kawasan.