Sabtu 30 Jun 2012 21:51 WIB

Dikendalikan Cina 15 Tahun, Hong Kong tidak Nyaman

Suasana di satu sudut Hong Kong
Foto: cartinafinland.fi
Suasana di satu sudut Hong Kong

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG - Bagi ribuan warga Hong Kong, pekan ini ialah ulang tahun ke-15, saat Cina akhirnya mengambil alih wilayah tersebut dari Inggris. Memang, Hong Kong menjadi wilayah semi-otonomi, namun mereka meyakini peristiwa itu bukan untuk dirayakan/

Warga Hongkong menganggap momen itu sebagai kesempatan berduka terhadap skandal korupsi hingga masalah hak asasi manusia dan jurang antara si miskin dan kaya.

Presiden Hu Jintao, tiba di Hong Kong, Jumat (29/6) untuk menempatkan pemimpin baru kawasan Leung Chun-ying. Sejak awal, tokoh yang kerap disebut C.Y Leung sudah tidak populer di kalangan masyarakat Hong Kong, yang bakal mengambil sumpah pelantikan pada Ahad, bertepatan dengan ulang tahun penyerahan kembali kawasan kepada Cina.

Perayaan itu diprediksi akan mengundang protes. Sementara, Hu Jintao, yang dikawal dengan penjagaan ketat sepertinya tidak akan menyaksikan protes-protes tersebut.

Sejak mengambil alih pada 1997 silam, Cina berjanji untuk tetap mempertahankan iklim kapitalisme peninggalan koloni Inggris tersebut. Namun ketidaksukaan dan kecemasan warga terus bertumbuh setelah Hong Kong dikendalikan oleh pemimpin negara otoriter.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement