Senin 02 Jul 2012 11:02 WIB

Kekerasan di Irak pada Juni Tewaskan 282 Orang

Kota Baghdad, Irak.
Foto: kenraggio.com
Kota Baghdad, Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan-serangan di Irak menewaskan sedikitnya 282 orang pada Juni 2012. Hal ini menurut perhitungan AFP yang berdasarkan atas keterangan sumber-sumber keamanan dan medis, namun data resmi menyebutkan angka kematian kurang dari separuh dari jumlah itu.

Jumlah korban pada Juni itu jauh lebih tinggi dibanding dengan pada Mei, di mana 132 orang tewas dalam kekerasan di Irak. Namun, angka yang disusun kementerian-kementerian kesehatan, dalam negeri, dan pertahanan menunjukkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan sepanjang Juni mencapai 131-85 warga sipil, 26 polisi, dan 20 prajurit.

Menurut data resmi, korban cedera mencapai 269-111 warga sipil, 99 polisi dan 59 prajurit, dan 11 gerilyawan tewas. Sebanyak 100 orang juga ditangkap pada Juni. Irak dilanda serangan bunuh diri, pemboman pinggir jalan dan penembakan sepanjang Juni.

Pada 13 Juni, 72 orang tewas dan lebih dari 250 cedera dalam gelombang serangan di Irak, yang kemudian diklaim oleh kelompok Negara Islam Irak (ISI), cabang Al Qaidah di Irak. Tiga hari kemudian, 32 orang tewas dan puluhan cedera dalam dua pengeboman mobil yang ditujukan pada peziarah Syiah di Baghdad pada puncak peringatan yang menandai kematian seorang ulama suci Syiah pada 799.

Pada 18 Juni, serangan bom bunuh diri dengan sasaran pelayat Syiah di Baquba, sebelah utara Baghdad, menewaskan 22 orang dan mencederai puluhan lain, sementara penembakan dan pemboman menewaskan enam orang di Irak pada 19 Juni. Jumat (22/6), serangan-serangan menewaskan sedikitnya 12 orang dan mencederai puluhan lain.

Kekerasan di Irak turun dari puncaknya pada 2006 dan 2007, namun serangan-serangan masih terus terjadi. Menurut data pemerintah, 132 orang Irak tewas pada Mei. Irak dilanda kekerasan yang menewaskan ratusan orang dan kemelut politik sejak pasukan AS menyelesaikan penarikan dari negara itu pada 18 Desember 2011, meninggalkan tanggung jawab keamanan kepada pasukan Irak. Selain bermasalah dengan Kurdi, pemerintah Irak juga berselisih dengan kelompok Sunni.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement