REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Satu komite Dewan Keamanan PBB mencoret pembangkang Arab Saudi, Saad al-Faqih, dari daftar sanksi Al Qaidah badan dunia itu, kendati ada keberatan kuat dari Riyadh, kata seorang PBB, Ahad (1/7). Keputusan tersebut diambil setelah Komite Sanksi Dewan Keamanan gagal mencapai konsensus untuk mengesampingkan ombudsman PBB mengenai daftar sanksi Al Qaidah.
Faqih, yang berada di London, dimasukkan ke dalam daftar tersebut pada Desember 2004, beberapa hari setelah Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi atas dia karena ia dicurigai memiliki hubungan dengan jaringan gerilyawan mendiang Osama bin Laden. Al Qaida dinyatakan bertanggung jawab atas serangan 11 September di Amerika Serikat pada 2001.
Reuters melaporkan sebelumnya, pencoretan Faqih dari daftar hitam PBB tampaknya tak terelakkan. Seorang utusan mengatakan pencoretan Faqih dari daftar itu diperkirakan dilakukan pada tengah malam waktu New York (Ahad, 11.00 WIB).
Faqih mengatakan di London kepada Reuters, yang dipantau Antara di Jakarta, Senin (2/7), "Sungguh perjuangan yang melelahkan" untuk mengupayakan dia dicoret dari daftar tersebut.
"Semua yang telah terjadi dalam delapan tahun belakangan ialah seorang pegiat damai yang tak bersalah, bertindak sesuai hukum," kata Faqih. Mantan profesor medis di satu universitas Arab Saudi itu melakukan pembangkangan di pengasingan. Dia memimpin Gerakan bagi Pembaruan Islam di Arab Saudi dan telah berkeras bahwa ia dan kelompoknya terikat komitmen pada perdamaian.
Faqih adalah pengeritik lantang terhadap pemimpin Arab Saudi. Sebelum pencoretan Faqih, ada 252 orang dan 69 lembaga atau kelompok di dalam daftar sanksi PBB atas Al Qaidah, termasuk Faqih. Semua orang di daftar tersebut menjadi sasaran pembekuan aset dan larangan perjalanan internasional.