REPUBLIKA, GIHAWATI, INDIA - Sedikitnya 77 orang diketahui tewas akibat banjir yang melanda Negara Bagian Assam, India timur-laut, pada Senin (2/7). Banjir yang diakibatkan hujan lebat ini dianggap sebagai salah satu bencana terburuk.
Air sungai Brahmaputra, yang perkasa, dan banyak anak sungainya, telah menjebol tanggulnya setelah hujan lebat, dan menghanyutkan ribuan rumah yang kebanyakan terbuat dari bambu dan jerami, serta jalan, jembatan dan tiang listrik.
Pemerintah telah memberi tenda, makanan dan obat untuk ribuan orang yang tak punya rumah, dan mengerahkan tim medis bergerak guna mencegah wabah penyakit.
"Rakyat Assam menghadapi salah satu banjir terburuk dalam beberapa waktu belakangan," kata Perdana Menteri Manmohan Singh kepada wartawan di Guwahati, Kota utama Assam, sebagaimana dikutip Reuters.
Ratusan prajurit dan pekerja pertolongan dari Satuan Tugas Tanggap Bencana Nasional federal telah dikerahkan untuk melakukan pencarian dan pertolongan. Sementara itu beberapa helikopter militer telah mengangkut orang lewat udara dan menjatuhkan makanan.
"Sampai hari ini, 77 orang telah tewas. Kita melewati masa yang penuh tantangan," kata Nilamoni Sen Deka, Menteri Pertanian Assam dan juru bicara resmi, kepada Reuters.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
