Selasa 03 Jul 2012 07:10 WIB

Sanksi Anti-Minyak Berlaku, Warga Iran Diajak Lawan UE

Kilang minyak Iran.
Foto: Reuters
Kilang minyak Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, Wakil Presiden Mohammad Reza Rahimi, dalam pidatonya yang dimuat hari Minggu oleh media pemerintah Iran, mengatakan negara-negara Barat secara tidak adil telah memberlakukan sanksi yang paling berat terhadap Iran. Ia menghimbau kepada rakyat Iran agar membantu pemerintah melawan dampak sanksi-sanksi tersebut.

Uni Eropa mulai memberlakukan larangan sepenuhnya atas impor minyak Iran Ahad (1/7), setelah dilaksanakan secara bertahap mulai awal tahun ini. Blok 27 negara tersebut juga mulai menegakkan larangan asuransi Eropa terhadap pengapalan minyak Iran ke negara-negara lain.

Pemerintahan Obama menyambut baik tindakan Eropa itu, yang diambil beberapa hari setelah Amerika memperketat sanksi terhadap perusahaan-perusahaan asing yang melakukan urusan niaga dengan Iran.

Sekertaris Pers Gedung Putih Jay Carney mengatakan sanksi Uni Eropa  itu merupakan dukungan tambahan yang sangat besar pengaruhnya bagi strategi diplomatik untuk memaksa Iran memilih antara isolasi atau memenuhi kewajiban internasionalnya.

Iran sedang mengolah uranium yang mereka sebut "energi sipil" dan akan digunakan dalam program penelitian medis, serta membangkang beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB.

Negara-negara Barat yang mendukung resolusi itu menghendaki Iran menghentikan kegiatan pengolahan uranium yang mereka khawatirkan dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir.

Carney mengatakan Iran masih mempunyai kesempatan untuk melakukan perundingan guna menyelesaikan masalahnya. Menurut Carney, kesempatan tersebut dimulai dengan pembicaraan tingkat pakar di Istanbul hari Selasa. Iran dan ke-5 anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman gagal mencapai terobosan dalam tiga babak perundingan tingkat tinggi yang diadakan sebelumnya tahun ini.

sumber : VOA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement