Selasa 03 Jul 2012 15:10 WIB

Istri Ben Ali: Revolusi Tunisia Bagian dari Kudeta

Rep: Gita Amanda/ Red: Karta Raharja Ucu
Mantan Presiden Tunisia terguling, Zine Al-Abidine Ben Ali.
Foto: guardian.co.uk
Mantan Presiden Tunisia terguling, Zine Al-Abidine Ben Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Presiden Tunisia, Zine El Abidine Ben Ali bersama istrinya, Leila Trabelsi dilaporkan telah siap membeli 'rumah'. Kepada media di Prancis, Leila mengatakan, revolusi yang terjadi di Tunisia, merupakan bagian dari rencana kudeta terhadap pemerintahan suaminya.

Pascagelombang protes yang menyapu wilayah Tunisia pada 14 Januari 2012 yang berhasil menggulingkan dirinya, Ben Ali memboyong Leila dan keluarganya melarikan diri ke Arab Saudi. Ia dihukum dengan tuduhan bertanggung jawab atas kematian ratusan pengunjuk rasa di pusat kota.

"Saya tak menggambarkan mereka sebagai pemerotes. Bagi saya ini semua sudah diatur dan ini merupakan bagian dari rencana kudeta, tapi saya tak tahu yang memimpin," ujar Trabelsi pada Le Perisien.

Dikatakannya, dirinya tak percaya 'sama sekali' revolusi tersebut lahir secara spontan dari frustasi kalangan pemuda. Meski ia mengakui demonstran impulsif telah turun ke jalan, seperti di beberapa tempat lain di dunia.

Trabelsi membantah tuduhan bahwa suaminya telah memerintahkan penembakan lebih dari 300 orang, dalam revolusi yang terjadi tahun lalu. Pengacara Ben Ali akan membuktikan tuduhan tersebut salah. Kuasa hukumnya akan memutar rekaman percakapan Ben dengan menteri interior dan pertahanannya, jika diizinkan hakim dalam pengadilan nanti.

"Anehnya pemerintah transisi menolak permintaan ini," ujar dia.

Di kesempatan yang sama, ia juga meminta maaf jika pernah menyakiti siapa saja. Menurutnya ia tak melibatkan diri dalam politik. Kehidupan sehari-harinya selama ini dikhususkan untuk kegiatan amal dan sosial.

Ia dan suaminya, masih kata Trabelsi, siap menghadapi pengadilan di Tunisia. Hanya saja ia ingin pengadilan tersebut adil tanpa kekurangan dan kelebihan.

sumber : Al Arabiya News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement