REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran memulai latihan militer simulasi serangan terhadap sebuah 'pangkalan asing' di wilayah tertentu dengan barbagai rudal balistik, Senin (2/7). Latihan bertajuk 'Great Prophet-7' itu juga meluncurkan rudal balisitik Shabab 3 yang disebut-sebut mampu menghantam Israel atau pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di kawasan tersebut.
Latihan simulasi tersebut telah berlangsung selama tiga hari. Dalam simulasi tersebut juga dilakukan peluncuran puluhan rudal. Simulasi ini diadakan di wilayah gurun besar di tengah Iran, Dasht e Kavir. Di sana dibuat semacam replika sebuah pangkalan udara milik 'kekuatan eksternal' di kawasan tersebut. Kantor berita IRNA melaporkan, rudal ditembakkan dari beberapa arah yang berbeda.
Simulasi juga mencakup tes penembakan, setengah lusin jenis lain rudal balistik Iran. Termasuk didalamnya rudal jarak pendek Shahab dan Fateh 110 (220km) dan Shahab 3 yang mampu melumpuhkan target dari jarak 2.000 kilometer. Simulasi tersebut, menurut laporan Albawaba, diharapkan dapat memverifikasi akurasi dan efektivitas penembakan rudal.
Pejabat Iran tak menjelaskan secara spesifik identitas dari pangkalan tersebebut. Namun replika tersebut akan menjadi target selama manuver.
Dalam beberapa tahun terakhir para pejabat militer Iran memang kerap mengancam akan menghantam pangkalan AS di wilayah Teluk dan Timur Tengah. Hal tersebut akan dilakukan jika Iran mendapat serangan dari AS maupun Israel. Israel dan AS telah berulang kali pula mengancam akan melakukan serangan terhadap situs nuklir Iran. Mereka terus mengupayakan Teheran menghentikan program nuklirnya.