REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Surat kabar terkemuka Cina pada Selasa (3/7) menuduh Filipina merekayasa rencana meningkatkan ketegangan menyangkut sengeka Laut Cina Selatan.
"People's Daily", surat kabar milik Partai Komunis Cina, juga memperingatkan kesabaran Beijing jangan dianggap sebagai kelemahan.
Presiden Benigno Aquino meminta Amerika Serikat mengirim pesawat mata-mata di daerah itu untuk membantu mengawasi perairannya, seperti dilansir Reuters Senin (2/7).
Ketegangan Cina dan Filipina baru-baru ini mereda setelah selama beberapa bulan bertikai menyangkut Beting Scarborough dekat perairan Filipina yang diklaim kedua negara.
Cina, Filipina, Taiwan, Taiwan, Brunei Darussalam, Vietnam dan Malaysia semuanya saling mengklaim perairan Laut Cina Selatan, tetapi klaim Cina meliputi hampir seluruh wilayah itu.
Satu komentar dari surat kabar itu Selasa mengatakan Filipina kembali berencana memicu ketegangan menyangkut masalah itu dalam satu KTT penting keamanan yang dimulai akhir pekan ini di Kamboja.
"Dalam pertemuan para menlu ASEAN, Filipina tetap melakukan usaha untuk meningkatkan konflik masalah Laut Cina Selatan dengan segala cara dan kami harus waspada terhadap rencananya itu," kata surat kabar itu.
Pertemuan ASEAN itu juga akan dihadiri oleh Cina dan Amerika Serikat, yang berulang-ulang bertikai menyangkut Laut Cina Selatan itu. China memperingatkan bahwa "kekuatan-kekuatan luar" jangan melibatkan diri.
AS menegaskan pihaknya netral dalam sengketa maritim yang telah lama berlangsung itu, kendatipun menawarkan bantuan meningkatkan kemampuan pasukan militer Filipina.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
