Selasa 03 Jul 2012 18:34 WIB

AS Yakini Opisi Suriah Jamin Kepemimpinan Baru

Sejumlah aktivis oposisi Suriah dalam persembunyian dengan amunisi laptop dan gadget untuk menyebar informasi ke penjuru dunia
Foto: CNN
Sejumlah aktivis oposisi Suriah dalam persembunyian dengan amunisi laptop dan gadget untuk menyebar informasi ke penjuru dunia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Cetak biru baru untuk peralihan politik di Suriah menawarkan "jaminan kuat" dari kelompok oposisi. Jaminan itu ialah Presiden Bashar al-Assad tidak akan kembali berada dalam daftar pemimpin baru negara itu, kata pejabat AS pada Senin (2/7).

Pemimpin oposisi Suriah bertemu di Kairo untuk memetakan visi umum bagi negara mereka, dalam upaya menggulingkan pemimpin lama, Bashar al Assad, yang sejauh ini menolak turun. Suriah telah terkoyak perang saudara selama 16 bulan.

Rakyat dalam kondisi sangat kritis. Mereka sepakat di Jenewa pada akhir pekan lalu untuk tidak melakukan seruan eksplisit agar Bashar al-Assad mengundurkan diri.

Dewan Nasional Oposisi Suriah, Minggu, berkata bahwa "tidak ada inisiatif yang dapat memperoleh dukungan rakyat Suriah kecuali khusus inisiatif itu secara khusus menuntut mundurnya Bashar al-Assad dan kelompoknya."

Tetapi juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, mengatakan rencana itu mengandung suatu klausa yang menyebutkan jika para anggota badan pemerintah transisi yang akan memimpin Suriah harus disepakati "dengan persetujuan bersama."

"Jadi dari pandangan kami... tidak ada cara lain untuk Bashar al Assad, kroni-kroninya atau semua orang dengan darah di tangan mereka akan memperoleh persetujuan bersama," katanya kepada wartawan. "Ini, memberikan jaminan bahwa mereka dapat memveto orang-orang seperti Bashar al Assad."

Dia juga mengatakan bahwa rencana itu harus mampu menarik perhatian anggota-anggota pemerintah saat ini sebagai bentuk tawaran bagi mereka sekaligus mengurangi jaringan rezim untuk mulai menyusun langkah ke depan."

Itu harus "menarik perhatian orang-orang yang bekerja di pemerintah, bertugas di militer, ..."kata Nuland. Annan saat ini tengah menjangkau para penghubungnya di Suriah untuk mencoba mengidentifikasi anggota-anggota pemerintah transisi yang dapat memimpin negara itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement