Rabu 04 Jul 2012 01:03 WIB

Perancis: Rusia Absen di Pertemuan Sahabat Suriah

Perbatasan Suriah
Foto: losantiville.blogspot.com
Perbatasan Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Rusia tidak akan menghadiri pertemuan Sahabat Suriah di Paris Jumat yang bertujuan untuk mengkoordinasikan upaya Barat dan Arab untuk menghentikan kekerasan di negara itu, kata Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius.

"Rusia diundang. Tetapi mereka diketahui tidak ingin berpartisipasi, namun ini tidak mengejutkan," katanya kepada wartawan.

Rusia, sekutu tradisional Suriah, dan China tidak hadir dalam pertemuan kelompok itu sebelumnya. Pertemuan Paris akan menjadi pertemuan ketiga setelah satu di Tunis pada Februari dan satu lagi pada April di Istanbul, yang menyerukan tindakan lebih keras terhadap presiden Bashar al Assad.

Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan Arab Saudi serta Qatar memimpin anggota Sahabat, yang lebih dari 60 anggota termasuk sebagian besar negara Uni Eropa dan banyak negara yang membentuk Liga Arab.

Rusia telah berada di bawah tekanan terus menerus dari Barat yang secara terbuka menyerukan Presiden Suriah Bashar al Assad untuk mundur di tengah konflik tiada akhir yang diklaim telah menewaskan 15.000 orang, tetapi Moskow menolak pemaksakan setiap solusi di luar.

Moskow pada Selasa menuduh Barat berusaha untuk "mengubah" kesepakatan yang dicapai akhir pekan lalu di Jenewa mengenai rencana untuk transisi politik mengakhiri konflik.

Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov memuji kesepakatan itu berdasarkan proposal oleh Utusan PBB Kofi Annan sebagai "langkah penting", tetapi mengatakan bahwa ibu kota-ibu kota Barat sudah membaca lebih ke dalam pernyataan akhir dari apa yang ditulis di dalam kesepakatan.

Pernyataannya muncul setelah juru bicara Annan mengatakan kepada wartawan bahwa "pergeseran" dalam posisi Rusia dan sekutu pembicaraan diplomatik China di Jenewa tidak boleh dianggap remeh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement