REPUBLIKA.CO.ID, AFGHANISTAN -- Tentara Prancis secara resmi menyerahkan kendali Kapisa, provinsi kunci Afghanistan pada pasukan setempat, Rabu.
Pengalihan itu merupakan tahapan penting bagi Prancis dalam penarikan pasukan dari negara terkoyak perang tersebut, dimana presiden baru Prancis, Francois Hollande memerintahkan percepatan pemulangan pasukan pada akhir 2012, satu tahun lebih awal dari rencana.
"Upacara pada Rabu itu memungkinkan semua orang melihat bahwa rakyat Afghanistan mengambil alih keamanan mereka. Tapi, itu di atas semua lambang dan tidak mengubah alur peralihan," kata sumber keamanan Prancis kepada kantor berita Prancis AFP.
Kapisa, salah satu provinsi Afghanistan yang kerap dilanda konflik, tempat dimana tentara Prancis banyak mengalami banyak serangan mematikan dari Taliban. Pada 2011, 24 tentara Prancis tewas di wilayah itu.
Prancis adalah penyumbang terbesar kelima untuk Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Sebelum keterpilihannya pada Mei, Hollande berjanji mempercepat penarikan tentara Prancis dari Afghanistan, yang tuntas pada akhir 2012, setahun lebih awal dari rencana awal.