REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran kembali menyerukan pembentukan sebuah komite pencari fakta untuk mengetahui nasib dari empat diplomat Iran yang diculik 30 tahun lalu di Lebanon.
Bertepatan dengan tanggal penculikan empat diplomat tersebut, Kemlu Iran dalam sebuah pernyataan menegaskan kembali permintaannya untuk mendirikan sebuah komite pencari fakta internasional guna mengusut hilangnya para diplomat itu. Namun permintaan tersebut belum mendapat jawaban dari PBB.
Kemlu Iran mendesak masyarakat internasional, khususnya Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk menekan Israel supaya memberikan keterangan tentang nasib empat diplomat itu.
Pernyataan tersebut menambahkan, pembabasan empat diplomat menjadi salah satu prioritas utama departemen luar negeri dan segala upaya telah dilakukan melalui jalur diplomatik, politik, hukum dan kapasitas konsuler.
Pada tanggal 4 Juli 1982, empat diplomat Iran; Ahmad Motevaselian, Sayid Mohsen Mousavi, Taqi Rastegar Moqaddam dan Kazem Akhavan diculik oleh sekelompok pria bersenjata yang didukung oleh Israel di Lebanon utara.
Pada bulan Juni 2008, Gerakan Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah) menerima laporan yang menunjukkan bahwa para diplomat masih hidup dan ditawan oleh Israel.