Kamis 05 Jul 2012 17:30 WIB

OKI Surati Suu Kyi Soal Muslim Rohingya

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hazliansyah
Seorang wanita muslim Rohingya Myanmar berada dalam sebuah perahu bersama bayinya dalam pelariannya ke Bangladesh untuk menghindari kekerasan antara umat Buddha lokal dan Muslim Rohingya. Muslim Rohingya ini dicegat oleh otoritas perbatasan Bangladesh di T
Foto: AP Photo
Seorang wanita muslim Rohingya Myanmar berada dalam sebuah perahu bersama bayinya dalam pelariannya ke Bangladesh untuk menghindari kekerasan antara umat Buddha lokal dan Muslim Rohingya. Muslim Rohingya ini dicegat oleh otoritas perbatasan Bangladesh di T

REPUBLIKA.CO.ID, SITTWE -- Organisasi Kerjasama Islam (OKI), meminta pejuang demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi mencari solusi guna mengakhiri kekerasan terhadap Muslim Rohingya.

"Sebagai peraih Nobel Perdamaian, kami percaya anda dapat memperjuangkan perdamaian dunia dengan mengawalinya di negara anda," papar Sekjen OKI, Ekmeleddin Ihsanoglu dalam suratnya kepada Suu Kyi, seperti dikutip Asianage.com, Kamis (5/7).

 

Ihsanoglu mengatakan, peranan Suu Kyi akan memberikan dampak positif terhadap usaha mengakhiri kekerasan terhadap Muslim Rohingya.

"Anda bisa menyarankan kepada pemerintah agar memberikan kesempatan kepada komunitas internasional untuk memberikan bantuan sehingga mempercepat pemulihan situasi. Saya prihatin dengan jatuhnya banyak korban tewas dan terluka," paparnya.

 

Dalam kunjungan pertamanya di luar Myanmar dalam 24 tahun, Suu Kyi bulan lalu bertemu ribuan pengungsi Myanmar yang tinggal di kamp perbatasan Thailand.  Dia berjanji untuk mencoba melakukan apapun yang dia bisa untuk membantu mereka kembali ke rumah dan bersumpah tidak akan melupakan mereka.

 

Rohingya sejak lama diperlakukan sebagai orang asing oleh pemerintah dan kebanyakan rakyat Myanmar. Rohingya berbicara mirip dengan dialek Bengali di tenggara Bangladesh. Para aktivis mengatakan situasi tersebut telah memupuk perpecahan dengan umat Budha rakhine.

sumber : asianage.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement