Kamis 05 Jul 2012 18:54 WIB

Pasca-Penutupan, Truk Tentara NATO Seberangi Perbatasan

Kapal Perang NATO
Kapal Perang NATO

REPUBLIKA.CO.ID, CHAMAN, PAKISTAN - Iringan pertama truk pemasok tentara NATO di Afghanistan melintasi perbatasan dari Pakistan pada Kamis (5/7) sesudah Islamabad mengakhiri penutupan tujuh bulan atas jalur itu.

Pakistan menutup jalur darat untuk iringan NATO ke tetangga terkoyak perangnya itu setelah serangan udara gagal Amerika Serikat pada November menewaskan 24 tentara Pakistan di pos perbatasan, yang merusak hubungan di antara sekutu "perang melawan teror" ke titik terendah.

Sesudah kebuntuan pahit tujuh bulan, Islamabad setuju membuka kembali jalur itu pada Selasa setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menyatakan menyesalkan kematian akibat serangan udara tersebut.

Tiga truk sarat air mineral diijinkan masuk Afghanistan dari pos perbatasan Chaman di Provinsi Baluchistan yang terpencil pada Kamis, kata pejabat pabean kabupaten Chaman Abdul Razaq Imran kepada kantor berita Prancis AFP.

"Tiga peti kemas NATO, yang diparkir di kantor pabean Chaman tujuh bulan belakangan, menyeberang ke Afghanistan dari perbatasan Chaman," katanya.

"Kami menyetujui surat mereka dan mengijinkan mereka menyeberangi perbatasan sesudah kami menerima surat dari Dewan Pendapatan Pusat tentang pemulihan pasokan NATO," katanya.

Malik Hukam Ayah, pejabat Badan Penyelidikan Pusat Pakistan di Chaman, memastikan tiga truk mendapat ijin dan dua sudah melewati perbatasan. Sebagian besar dari truk iringan NATO menganggur tujuh bulan belakangan di Karachi, pelabuhan laut Arab.

Pejabat di sana menyatakan perlu beberapa hari bagi mereka menerapkan perlindungan atas peti kemas itu dari serangan pejuang Taliban. "Keamanan sangat buruk, sehingga kami tidak bisa mengambil risiko. Kami akan memberi setiap kemungkinan keamanan bagi sopir truk NATO," kata Sharfuddin Memon, pejabat tinggi Departemen Dalam Negeri di Provinsi Sindh, yang beribukota Karachi.

Taliban Pakistan telah bertekad menyerang truk pasokan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO dan perusahaan pengangkutan telah menyuarakan kekhawatiran atas keselamatan sopir mereka. Jalur darat ke Afghanistan sangat penting saat Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya menarik pasukan dan peralatan, yang dibangun di Afghanistan sejak serbuan pada 2001.

Penutupan itu memaksa Amerika Serikat dan sekutunya mengandalkan jalur lebih jauh dan mahal lewat utara melalui Asia Tengah, Rusia dan Kaukasus, yang berbiaya sekitar 100 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp950 miliar) sebulan, kata Pentagon.

Sebagai bagian dari kesepakatan membuka jalur itu, yang menyusul berbulan perundingan, Washington akan melepas sekitar 1,1 miliar dolar (lebih kurang Rp 10,5 triliun) untuk tentara Pakistan dari "dana dukungan sekutu" Amerika Serikat, yang dirancang untuk mengganti biaya gerakan melawan "pemberontakan".

Islamabad, sekutu utama tapi waspada Amerika Serikat dalam memerangi gerilyawan Taliban, tetap bersikeras menuntut maaf atas serangan November itu, tapi Washington sebelumnya hanya menyatakan menyesal.

sumber : Antara/AFP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement