REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Kepala redaksi satu surat kabar Azerbaijan telah ditangkap karena diduga bekerja sama dengan agen intelijen Iran terhadap Azerbaijan, kata pihak berwenang, kemarin. Kantor Jaksa Penuntut Umum dan Kementerian Urusan Dalam Negeri mengidentifikasi tersangka, Hilal Mammadov, Pemimpin Redaksi "Tolishi Sado", atau Suara Talysh, harian etnik minoritas Talysh yang berpusat di Baku.
Mammadov telah melakukan kegiatan mata-mata buat Iran dan tindakannya membahayakan kedaulatan, keamanan nasional, dan keutuhan wilayah Azerbaijan, kata pihak berwenang di dalam satu pernyataan yang dilansir Xinhua, Kamis (5/7).
Redaktur tersebut ditahan pada 21 Juni karena dicutigai membahayakan keutuhan wilayah dan keamanan negara, mengobarkan rasa nasionalisme, kebencian rasial dan agama dan permusuhan serta terlibat dalam penyelundupan narkotika. Polisi mengatakan mereka telah menemukan lebih dari 33 kilogram heroin di rumah Mammadov selama penangkapannya.
Petugas yang melakukan penyelidikan sesudahnya mendapati Mammadov telah bekerja sama dengan agen intelijen Iran Abdoli Ali Hamzali sejak 1992. Keluarga Mammadov mengatakan ia tak pernah memakai narkotika dan mereka percaya penangkapan itu bermotif politik.
Pendahulu Mammadov di surat kabar tersebut, Novruzali Mammadov, yang juga adalah pegiat etnik minoritas Talysh, telah dihukum dengan dakwaan serupa. Dia dijatuhi hukuman 10 tahun penjara sebelum ia meninggal di dalam penjara pada 2009.
Talysh adalah suku minoritas yang terutama hidup di daerah perbatasan antara Azerbaijan dan Iran. Data resmi memperlihatkan ada sebanyak 112.000 orang Talysh di Azerbaijan dan hampir 100.000 di Iran. Talysh yang juga disebut Talishi, Taleshi atau Talyshi adalah bangsa Iran yang berbicara bahasa Talysh, salah satu bahasa Iran barat-laut.
Bahasa Talysh dituturkan di daerah provinsi Iran utara, yaitu Gilan dan Ardabil dan bagian selatan Republik Azerbaijan. Talysh Utara yang merupakan bagian dari Republik Azerbaijan, sebelumnya diketahui sebagai Talish-i Gushtasbi.