Jumat 06 Jul 2012 09:42 WIB

Mesir Luncurkan Televisi Muslimah Pertama

Rep: Gita Amanda/ Red: Hafidz Muftisany
Muslimah mengenakan niqab (ilustrasi)
Foto: Reuters/Chris Helgren
Muslimah mengenakan niqab (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Mesir akan meluncurkan sebuah stasiun televisi pertama yang sepenuhnya dikelola oleh muslimah. Uniknya semua pekerja maupun pengunjung harus mengenakan niqab (penutup wajah). Rencananya saluran ini akan mulai tayang awal Ramadhan, 20 juli esok.

Menurut penanggung jawab saluran Safaa al Refaie, saluran yang bernama Maria ini sebagian besar programnya akan fokus pada agama dan kehidupan pernikahan.

"Pesan kami akan diarahkan pada perempuan Muslim, untuk mengajarkan mereka Sunnah (warisan) Nabi Muhammad," kata Refaie.

Refaie menambahkan, saluran ini dibuka juga dengan maksud untuk mendapatkan kembali martabat perempuan dalam niqab. Selama beberapa dekade terakhir perempuan dengan niqab kerap dianiaya dan dikenakan pemutusan hubungan kerja.

Terlebih pada era mantan Presiden Mesir Husni Mubarak, pengenaan jilbab dilarang di saluran TV Mesir. Presenter perempuan tidak diperbolehkan untuk muncul di layar dengan mengenakan jilbab.

Saluran ini seakan ingin membalas apa yang terjadi saat era Mubarak. Seluruh narasumber dalam program-program di Maria harus mengenakan niqab. Jika tidak dapat menemukan seorang ahli memakai niqab, maka, menurut Refaie, saluran akan memberi dua pilihan. Pertama narasumber dapat memakai niqab selama program, atau wajah mereka akan dikaburkan saat program ditayangkan.

Yasser Abdul Aziz, seorang Ahli Media Mesir mengatakan bahwa ia memperkirakan saluran tersebut tidak akan mampu bertahan lama, meskipun mungkin menarik sejumlah besar pemirsa. Menurutnya, selama lima dekade terakhir, saluran yang mencapai puncak populer adalah mereka yang bergantung pada nilai-nilai moderat.

Sementara itu, aktivis HAM Mesir Negad al-Boraire menggambarkan Maria sebagai 'latihan' dari kebebasan berpendapat dan berekspresi. Ia mengatakan bahwa pembatasan wanita tanpa jilbab pada program-program di Maria, bukanlah bentuk diskriminasi.

Masyarakat Mesir harus terbuka untuk semua ide dan tidak boleh menghakimi warga dengan apa yang mereka kenakan. Tapi hendaknya mereka lebih melihat pada apa yang disampaikan

sumber : alarabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement