Sabtu 07 Jul 2012 13:54 WIB

'Embargo Iran, Eropa Bunuh Diri'

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Rial Iran. Teheran menggunakan rial sebagai transaksi langsung antarnegara untuk menyiasati sanksi AS
Foto: AP
Rial Iran. Teheran menggunakan rial sebagai transaksi langsung antarnegara untuk menyiasati sanksi AS

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Desakan Amerika Serikat pada Uni Eropa untuk menjatuhkan embargo kepada Iran dinilai sebagai langkah bunuh diri. Langkah itu dinilai akan mematikan ekonomi Eropa mengingat ketergantungannya terhadap impor minyak mentah dari Iran.

"Seseorang harus menanyakan pada Amerika Serikat mengapa mereka menuntut sekutunya di Eropa untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan negara masing-masing. tulis pengamat dan peneliti diplomasi, Soraya Sepahpour-Ulrich, dalam Global Research seperti dilansir PressTV. Mereka, ujarnya. harus membayar lebih mahal untuk minyak dengan mengembargo Iran.

Risiko lebih besar juga bakal dihadapi jika Iran memutuskan untuk memblokir kapal-kapal minyak mereka (di Selat Hormuz)," Andai pun Iran memilih tidak menutup Selat Hormuz, lanjut dia, Eropa tetap dalam risiko besar.

Iran bisa saja menggunakan haknya untuk memperketat setiap kapal yang melintas di selat itu sehingga menyebabkan keterlambatan pasokan minyak ke Eropa.

Menurut Sepahpour, keterlambatan pasokan ini cukup membuat harga minyak dunia meroket tajam. "Kenaikan harga minyak itu justru menguntungkan Iran dan negara-negara pengekspor minyak lainnya. Itu juga akan memperparah ketidakstabilan ekonomi Eropa yang tengah dilanda krisis," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement