REPUBLIKA.CO.ID,BUNAGANA -- Ribuan warga Kongo mengungsi ke negara tetangga, Uganda. Mereka menyelamatkan diri dari bentrokan bersenjata antara Militer Kongo dan pemberontak dari gerakan 23 Maret.
Palang Merah Uganda (URCS) menyatakan, sedikitnya 4.500 orang menyeberangi perbatasan Bunagana di bagian timur Republik Demokratik Congo, Jumat (6/7) lalu. "Kemarin, relawan URCS mencatat 1.765 pengungsi baru di Nyakabande. Mereka diseberangkan oleh petugas UNHCR (Komisi Hak Asasi Manusia Persatuan Bangsa-Bangsa)," demikian statemen URCS seperti dilansir Press TV, Sabtu (7/7).
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa masih ada 2.235 pengungsi lain yang menunggu untuk dipindahkan dari Bunagana ke pusat transit Nyakabande.
Gerakan 23 Maret merupakan kelompok yang membelot dari militer Kongo (FARDC) pada April tahun ini. Mereka kecewa dengan perlakuan yang tidak pantas oleh dalam internal militer. Sebelumnya, mereka bergabung dengan pihak militer di bawah perjanjian damai pada 2009 lalu.
Pemberontakan ini dipimpin oleh Jenderal Bosco Ntaganda yang menjadi buronan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dengan tuduhan merekrut anak-anak sebagai tentara.