Ahad 08 Jul 2012 18:35 WIB

Insiden Pemborgolan Warga Korsel, Militer AS Minta Maaf

Militer AS/ilustrasi
Foto: csmonitor.com
Militer AS/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Komandan penting militer Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan (Korsel), pada Ahad (8/7) meminta maaf atas pemborgolan sejumlah warga Korsel oleh tentara AS. Pihaknya berjanji mengusut penuh hal itu setelah Seoul protes.

Tujuh polisi militer, yang meronda daerah dekat pangkalan udara AS di Pyeongtaek, selatan Seoul, dilaporkan memborgol tiga warga daerah itu pada Kamis (5/7) setelah terlibat sengketa menyangkut parkir gelap. Ketiga orang itu kemudian dibebaskan setelah ada protes dari polisi Korsel yang datang ke lokasi itu, kata kantor berita Yonhap yang dilansir AFP, Ahad.

Kementerian luar negeri Seoul menyebut tindakan itu sebagai di luar wewenang tentara AS, dengan mengatakan pihaknya melakukan satu protes keras dalam pertemuan para pejabat militer AS, Sabtu. Jenderal James Thurman mengatakan ia sangat menyesalkan atas insiden itu.

"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus saya kepada orang-orang itu dan masyarakat yang terkena dampak insiden itu," kata Thurman dalam satu pernyataan, berikrar akan bekerja sama dalam penyelidikan terpisah oleh polisi Korsel.

Sejumlah 28.500 tentara AS digelar di Korsel untuk membantu mempertahankan negara itu dari serangan Korea Utara, satu ketentuan dari Perang Korea tahun 1959-1953. Kejahatan atau pertikaian yang melibatkan pasukan AS adalah satu masalah peka di negara itu, kendatipun banyak pihak melihat kehadiran pasukan AS itu diperlukan untuk menangkal satu serangan Korea Utara yang komunis itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement