REPUBLIKA.CO.ID, Uni Eropa memberlakukan embargo pada minyak Iran, sementara Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah hukuman terhadap negara-negara dan perusahaan yang membeli minyak Iran.
Mantan pejabat Kementerian Minyak Iran mengatakan, Tehran dapat menjual minyaknya melalui perantara dan pialang untuk menghindari sanksi AS dan Eropa.
Kazem Vaziri Hamaneh mengatakan kepada kantor berita ILNA, "Penjualan minyak ke broker berarti kenaikan biaya penjualan dan transportasi dan harga bisa ditekan, yang akan menghasilkan pendapatan lebih rendah, tetapi penurunan itu bukan harga tinggi untuk membayar masalah utama yang merupakan perlawanan Iran terhadap bullying."
Dia menambahkan, 40 tahun pengalaman dalam industri minyak memungkinkan Iran mengatasi sedikit masalah dalam mengekspor minyak.
Mantan Menteri minyak tersebut melanjutkan, pemerintah Iran telah membentuk komite khusus menangani krisis dan sanksi serta pembelian peralatan.
"Selama perang delapan tahun (antara Iran dan Irak), produksi dan ekspor minyak mentah tidak pernah berhenti. Karena minyak adalah barang dagangan strategis dan selalu memiliki pelanggan. Saat ini negara-negara Barat berusaha menempatkan sanksi terhadap minyak Iran, tapi Iran dapat dengan mudah mencari pengganti untuk klien-kliennya," beber Kazem Vaziri Hamaneh.
"Iran memiliki 40 tahun pengalaman di industri minyak dan saya harus mengatakan bahwa Iran tidak akan menghadapi masalah dalam menjual minyak mentah ke pelanggan. Iran juga dapat menjual minyak melalui pihak ketiga. Namun saluran ini akan sedikit meningkatkan biaya penjualan bagi Iran tapi ini bukan biaya tinggi pada kondisi seperti ini," tuturnya lagi.
Kazem Vaziri Hamaneh adalah mantan menteri minyak Iran. Dia adalah orang keempat yang diprioritaskan Ahmadinejad untuk parlemen Iran sebagai calon kementerian perminyakan, namun ditolak.
Sanksi Eropa, termasuk larangan impor minyak Iran Uni Eropa dan menghukum negara lain yang terlibat transaksi perdagangan dengan Iran, mulai berlaku pada Ahad (8/7).
Uni Eropa memberlakukan embargo minyak pada minyak Iran, sementara Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah hukuman terhadap negara-negara dan perusahaan yang membeli minyak Iran.
Bloomberg melaporkan minggu ini bahwa NITC, sebuah perusahaan minyak kapal tanker yang dimiliki oleh dana pensiun Iran, berganti nama di bawah bendera Tanzania, yang memungkinkan mereka untuk menghindari sanksi AS dan Uni Eropa.