Selasa 10 Jul 2012 09:53 WIB

Oposisi Suriah Tolak Berunding dengan Assad

Rep: Gita Amanda/ Red: Hafidz Muftisany
Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.
Foto: AP
Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS-- Oposisi Suriah yang didukung kekuatan Asing mengatakan tak akan membahas apapun dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Mereka hanya ingin perubahan rezim di Suriah dan bagaimana Assad meninggalkan negara tersebut.

Seorang anggota Dewan Nasional Suriah Mahmoud Osman mengatakan, Rezim Suriah saat ini telah berakhir. Assad dan keluarganya akan dihapus dari sejarah Suriah, dan mereka harus menemukan tempat perlindungan aman bagi mereka.

"Kami Dewan Nasional hanya bernegosiasi satu hal dengan Assad. Yakni cara dia meninggalkan Suriah," kata Osman.

Pasukan oposisi menolak gagasan meletakkan senjata mereka. Mereka juga menentang rencana perdamaian yang diusulkan oleh utusan PBB dan Liga Arab untuk Suriah Kofi Annan.

Sebelumnya para menteri luar negeri seperti Rusia, Cina, Inggris, Prancis, Turki, Qatar, Kuwait, dan Irak, Sekjen PBB Ban Ki-moon dan Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil El-Arabi menghadiri pertemuan Jenewa. Para peserta sepakat bahwa badan transisi di Suriah dapat mencakup anggota pemerintah sekarang dan oposisi dan kelompok lainnya, dan dibentuk atas dasar kesepakatan bersama.

Suriah telah mengalami kerusuhan sejak Maret 2011. Pemerintah Suriah mengatakan penjahat, sabotase, dan teroris bersenjata merupakan faktor pendorong di belakang kerusuhan dan kekerasan yang mematikan. Sedangkan oposisi menuduh aparat keamanan berada di balik pembunuhan dan kerusuhan di Suriah.

sumber : press tv
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement