Selasa 10 Jul 2012 16:16 WIB

Sidang Kasus Pembantaian Bosnia Hadirkan Saksi Pertama

Rep: Devi A Oktovika/ Red: Dewi Mardiani
Ratko Mladic
Foto: www.bbc.co.uk
Ratko Mladic

REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG - Korban selamat dari peristiwa pembantaian Bosnia, Elvedin Pasic, memaparkan kesaksiannya dalam persidangan genosida atas kejahatan mantan komandan Serbia Bosnia, Ratko Mladic, Senin (9/7). Ia menjadi saksi pertama atas peristiwa pembantaian yang terjadi pada Perang Bosnia 1992-1995.

Di hadapan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Pasic memaparkan bukti mengerikan tentang peristiwa yang menewaskan 150 orang di desa Grabovica, Bosnia, pada 1992. Ia menahan air mata saat menceritakan pelariannya dari desanya yang diserang. Selama persidangan, Pasic tak melihat sekalipun ke arah Mladic saat memberikan kesaksiannya.

Ia mengatakan, sebelum Perang Bosnia pecah pada 1990-an, kelompok-kelompok etnis Bosnia hidup dalam kedamaian. Keadaan mulai berubah pada musim semi tahun 1992, saat Pasic berusia 14 tahun. Untuk pertama kalinya, ia melihat konvoi tentara berseragam tentara nasional Yugoslavia.

Pasic (34 tahun) adalah seorang Muslim Bosnia dari wilayah di utara Bosnia, Hvracani. Ketika Perang Bosnia pecah, ia adalah seorang remaja. Ia mengatakan di tengah proses pengadilan bagaimana ia ditangkap oleh tentara Serbia Bosnia pada November 1992. Setelah sempat ditahan di pusat penahanan sementara, ia selamat dari pembantaian yang menewaskan sekitar 150 orang di desa Grabovica, Bosnia.

Ia menjelaskan, dirinya selamat karena ayah dan pamannya memaksanya pergi bersama para wanita dan anak-anak. "Aku adalah pemuda terakhir di kelompok kami," tuturnya, seperti dilansir BBC. Ketika Pasic dan ibunya kembali ke desanya beberapa bulan kemudian, ia disambut bau busuk mayat yang hangus dan membusuk. “Mereka dibakar di dalam rumah mereka,” katanya.

Mladic dibebani 11 tuduhan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan. Namun demikian, mantan panglima militer yang kini berusia 70 tahun itu membantah tuduhan kejahatan yang terjadi di sepanjang Perang Bosnia 1992-1995.

Akhir pekan ini, pengadilan juga akan mendengar kesaksian seorang pensiunan jenderal Inggris, Sir Richard Dannatt, yang pernah menjabat wakil komandan pasukan NATO di Bosnia. Selain itu, seorang saksi anonim yang selamat dari pembantaian Srebrenica pada 1995 juga akan dihadirkan.

Pada Juli 1995, sekitar 8.000 pria dan anak laki-laki Bosnia dari Srebrenica tewas setelah kota tersebut diserbu oleh pasukan Serbia Bosnia. Pembantaian itu menjadi kekejaman terburuk di Eropa sejak akhir Perang Dunia II.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement