Kamis 12 Jul 2012 01:14 WIB

ASEAN Cari Kesepakatan Perbatasan Maritim Dengan Cina

Kapal Cina berpatroli di Laut Cina Selatan
Foto: chinasmack.com
Kapal Cina berpatroli di Laut Cina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- ASEAN dan China berusaha mencapai kesepakatan maritim untuk meredakan ketegangan terkait Laut Cina Selatan. Kedua pihak dijadwalkan berunding dalam KTT Tingkat Menteri ASEAN ke-45 di Phnom Penh, Kamboja, guna membicarakan hal-hal apa saja yang perlu dicantumkan dalam kesepakatan dan bagaimana penerapannya.

"Para menteri luar negeri ASEAN saat ini sedang mengadakan pertemuan mendadak untuk merumuskan pernyataan bersama terkait situasi Laut Cina Selatan," kata seorang diplomat ASEAN kepada AFP yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu (11/7), seperti dilansir AFP.

Pernyataan bersama ASEAN juga disebutkan akan mencantumkan hal-hal yang berkaitan dengan ketegangan antara Cina dengan Vietnam dan Filipina dalam sengketa kekayaan sumber daya air.

Sementara itu, ditengarai ada perpecahan di antara negara-negara anggota ASEAN dalam menyikapi isu maritim ini, yaitu antara Filipina dan Ketua KTT ASEAN yang juga sekutu setia China, Kamboja. Ketegangan meningkat belakangan antara Cina dan beberapa negara tetangganya yang mengeklaim batas territorial di laut yang disikapi oleh Vietnam dan Filipina dengan menuduh Beijing telah bertindak agresif.

Pemerintah Filipina mendorong negara ASEAN agar bersatu serta meminta Cina untuk menyetujui kesepakatan maritim yang berdasarkan keputusan PBB terkait hukum perbatasan maritim dan wilayah hak-hak tiap negara. Pihak Beijing mengatakan, mereka siap berdiskusi guna meningkatkan kepercayaan dan kerja sama, namun tidak dalam hal seteru perbatasan. Mereka berencana melakukan perundingan perbatasan dengan masing-masing negara secara terpisah.

Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuwan, mengatakan bahwa perundingan kesepakatan yang berlangsung sudah mulai meredakan ketegangan di antara semua pihak. Rencana perundingan antara ASEAN dan Menlu Cina, Yang Liechi, yang pada awalnya dijadwalkan berlangsung pagi, namun kian tertunda dan diubah menjadi siang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement