REPUBLIKA.CO.ID, GAZA--Perdana Menteri Hamas di Jalur Gaza Ismail Haniyah meminta pemerintah Mesir pada Rabu (11/7) untuk membuka perbatasan Rafah sepanjang waktu.
Pada upacara peresmian sebuah gedung baru di persimpangan perbatasan, Haniyah mendesak Mesir untuk membuka pintu Rafah secara permanen dan memungkinkan warga Palestina untuk bergerak bebas.
Saat ini, pintu Rafah hanya dibuka sembilan jam per hari dengan jumlah orang yang diizinkan untuk menyeberang ke Mesir setiap hari maksimal 1.500 jiwa.
"Gaza saat ini memiliki kegiatan komersial, pertanian dan industri," tambah Haniyah, dengan mengatakan ia telah membahas dengan para pejabat Kairo kemungkinan membangun zona perdagangan bebas.
"Kami telah menandatangani beberapa kesepakatan dan ada pengusaha di Gaza siap untuk beraktivitas, tapi kami masih menunggu langkah-langkah praktis ke depan," katanya.
Rafah adalah satu-satunya jalur penyeberangan ke Gaza yang tidak dikontrol oleh Israel, dan berita tentang keputusan Mesir untuk membuka kembali pintu Rafah mendapat sambutan hangat di Gaza, meskipun Israel mengecam keras langkah tersebut.