Kamis 12 Jul 2012 22:59 WIB

Hiii... Australia Diintai Penyebaran Virus Mematikan

REPUBLIKA.CO.ID, Dokter-dokter di Australia memperingatkan warganya untuk menjaga diri dari virus flu yang berpotensi mematikan. Hingga saat ini sudah ada tujuh yang tewas dan puluhan lainnya masuk rumah sakit.

Peringatan tersebut adalah adalah berupa bahaya virus flu jenis H3N2 yang bisa menyebabkan kematian. Pemerintah Australia juga menyadari tidak banyak warganya yang sudah disuntik vaksin untuk jenis virus ini. Di musim dingin ini, delapan ribu orang telah didiagnosa menderita virus flu mematikan ini.

Dokter Alan Hampson, ketua dari kelompok spesialis influenza di Australia mengatakan Australia akan diterpa penyakit flu parah. "Dibandingkan tahun lalu, kita telah mengindikasi adanya peningkatan jumlah ganda dari kasus yang dilaporkan tahun ini," ujarnya.

Ia juga berpendapat tingkat kematian akibat penyakit flu bisa lebih tinggi dari tahun sebelumnya. "Entah apakah karena musim flu datang lebih awal ataukah karena jumlah kasus yang meningkat, kita tidak yakin. Tetapi mungkin karena ada dua jenis yang berbeda dari penyakit flu ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karenanya akan terus meningkat jumlah kasusnya," bebernya lagi.

Sementara itu badan kesehatan PBB mengatakan hanya satu dari lima warga Australia yang sudah menerima vaksin ini. "Tahun ini tidak akan berbeda, mayoritas warga tidak mendapat vaksin influenza yang tepat, sehingga mereka hanya mengandalkan kekebalan tubuh yang ada," ujar Barr, juru bicara PBB.

Direktur dari Kesehatan Saluran Pernafasan di Rumah Sakit Royal Melbourne, Professor Lou Irving, mengatakan ada beberapa cara untuk mencegah penyakit ini, diantaranya adalah menghindar dari orang yang memiliki penyakit flu.

"Ada baiknya juga datang ke dokter untuk mendapatkan perawatan antivira yang aman dan efektif," ujar Prof Lou. Dokter mengatakan bisa mencapai tiga hari untuk virus H3N2 untuk dapat bereaksi dan bisa melindungi seseorang dari penyakit flu hingga dua minggu.

sumber : www.radioaustralia.net.au
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement