Jumat 13 Jul 2012 09:11 WIB

Pentagon-Rusia Bahas Krisis Suriah

Suriah masih terus diwarnai dengan kekerasan
Foto: ctv.ca
Suriah masih terus diwarnai dengan kekerasan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perwira tertinggi militer Amerika Kamis bertemu dengan rekan Rusia-nya, membahas pertahanan peluru kendali dan krisis Suriah, di tengah ketegangan antara Washington dan Moskow mengenai masalah itu, kata Pentagon.

Jenderal Martin Dempsey, ketua Kepala Staf Gabungan, menyelenggarakan barisan kehormatan penuh untuk Kepala Angkatan Bersenjata Rusia Nikolai Makarov, wakil pertama menteri pertahanan, di mana 19 kali tembakan senjata kehormatan dalam acara yang langka ditunjukkan oleh Pentagon.

Pertemuan antara para pejabat dan delegasi mereka itu terjadi pada saat Rusia menolak sebagai "tidak bisa diterima" teks resolusi mengenai Suriah Dewan Keamanan PBB yang didukung Barat, dan mengumumkan akan menggunakan hak vetonya jika draft itu dibawa

untuk voting.

Tetapi pembicaraan-pembicaraan di Pentagon terutama difokuskan pada rencana untuk perisai pertahanan rudal di Eropa yang didukung NATO, kata satu pernyataan dari Kepala Staf Gabungan.

Upaya untuk mengatur proyek ambisius itu utamanya didasarkan pada penggunaan teknologi AS tersebut telah membuat marah Moskow, yang ingin jaminan mengatakan bahwa sistem itu tidak akan ditujukan terhadap pihaknya atau digunakan setiap saat.

NATO mengatakan, sistem tersebut tidak menargetkan Rusia melainkan ancaman dari Timur Tengah, khususnya di Iran.

Kedua pemimpin militer juga membahas perang di Afghanistan, perkembangan di Timur Tengah, serta fokus strategis Washington pada Asia-Pasifik, kata pernyataan itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement