REPUBLIKA.CO.ID, Salah seorang warga desa al-Treimseh, Suriah, Abo Arif al-Khalid, mengatakan bahwa kelompok teroris bersenjata menyerang desa itu dan melepaskan tembakan secara acak pada penduduk dan rumah-rumah, membunuh lebih dari 50 orang.
Suriah mengumumkan bahwa kelompok teroris berada di balik pembunuhan terakhir di desa al-Treimseh bagian timur negara itu.
Saksi mata yang muncul di TV Suriah mengatakan teroris menyerang, menghancurkan dan membakar puluhan rumah penduduk di al-Treimseh, pinggiran kota Hama, Kamis, (12/7). Aksi tersebut menewaskan puluhan warga sipil. Demikian dilaporkan Kantor Berita Arab Suriah, seperti dikutip Press TV, Jumat (13/7).
Dia menambahkan, seorang wanita dan anaknya dibunuh teroris di depan mata banyak orang.
Sementara Damaskus mengatakan, Barat dan beberapa media Arab bekerja sama dengan gerombolan teroris bersenjata untuk mempengaruhi opini publik terhadap Suriah dan rakyatnya dengan menuduh pemerintah melakukan pembunuhan menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB saat ini tengah membahas resolusi tentang masa depan misi PBB di Suriah. Dewan Keamanan harus menentukan kebijakannya sebelum mandat Misi Pengawasan PBB di Suriah (UNSMIS) habis minggu depan.
Sementara itu, utusan PBB-Liga Arab Kofi Annan dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Senin ini untuk membahas kerusuhan di Suriah.