Sabtu 14 Jul 2012 09:22 WIB

Jet Kenya Tewaskan 20 Gerilyawan Somalia

Rep: Gita Amanda/ Red: Endah Hapsari
Anggota pemberontak Somalia 'Al-Shabab melakukan patroli di daerah pinggiran Mogadishu pada awal Maret lalu.
Foto: AP
Anggota pemberontak Somalia 'Al-Shabab melakukan patroli di daerah pinggiran Mogadishu pada awal Maret lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, GARBAHAREY-- Jet-jet tempur Kenya telah menyerang kamp-kamp gerilyawan al-Shabab di barat daya Somalia, Provinsi Gedo. Insiden serangan udara tersebut menewaskan sedikitnya 20 militan pemberontak.

Gubernur Gedo Muhammad Abdikalil mengatakan pada Media shabelle, Kamis (12/7) malam terjadi serangan udara di desa Birta-Dheer, sekitar 18 kilometer selatan ibukota Gedo, Garbaharey. Serangan udara menargetkan kamp pelatihan al-Shabab di wilayah tersebut.

Seorang saksi mata mengatakan, pesawat tempur Kenya menembakkan sedikitnya 10 rudal di daerah yang dikuasai al-Shabab. Serangan terjadi sekitar pukul 10.00 waktu setempat, dan menyebabkan jatuhnya korban serta kerusakan di wilayah tersebut.

"Pertama kami melihat dua jet terbang di atas desa, beberapa menit kemudian kami mendengar bom. Jet menjatuhkan bom di area yang berada di bawah kontrol al-Shabab. Kemudian jet terbang lagi dan membom wilayah lain," kata seorang warga di Garbaharey yang tidak mau disebut namanya.

Pemerintah Kenya telah meningkatkan keamanan di sepanjang perbatasan dengan Somalia. Mereka mengirim tentara ke negara tersebut pada Oktober lalu, untuk mengejar militan al-Shabab. Militan al-Shabab dituduh menculik beberapa orang asing di wilayah Kenya. Namun, al-Shabab membantah tuduhan tersebut.

Somalia tak memiliki pemerintah pusat yang efektif sejak 1991. Sesaat setelah panglima perang mereka menggulingkan diktator Muhammad Siad Barre.

Sementara pemerintah transisi Somalia saat ini yang mendapat dukungan Barat di Mogadishu, lemah dalam memerangi al-Shabab. Padahal perjuangan melawan militan tersebut telah berlangsung selama lima tahun. Pemerintah juga mendapat dukungan kekuatan 10 ribu pasukan dari Uni Afrika seperti Uganda, Burundi, dan Djibouti.

sumber : Press TV
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement