REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO-- Dua turis Amerika Serikat disandera oleh suku Badui di wilayah Semenanjung Sinai pada Jumat (13/7) lalu. Menurut salah satu sumber keamanan, suku Badui menanyandera turis sebagai tebusan atas keluarga mereka yang ditangkap pihak keamanan.
Seorang pria dan seorang wanita ditangkap oleh suku Badui bersenjata di pusat kota Sinai. Mereka ditangkap bersama dengan pemandu wisata Mesir mereka, dan dibawa ke lokasi pegunungan terpencil. Diduga penangkapan dilakukan, sebagai tebusan atas anggota keluarga suku badui yang ditangkap.
Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa wisatawan kerap disandera oleh suku. Meski tak lama setelahnya mereka dibebaskan tanpa cidera. Biasanya pembebasan dilakukan setelah beberapa jam negosiasi antara perwakilan suku dengan pihak berwenang.
Suku Badui telah menyerang kantor polisi, memblokir akses dan menyandera wisatawan sebagai bentuk ketidakpuasan mereka. Ini merupakan wujud ketidakharmonisan suku dengan Kairo serta untuk menekan pelepasan sanak keluarga mereka dari penjara.
Sebelumnya pada Februari lalu, dua wanita AS diculik suku Badui. Mereka bebas beberapa jam kemudian setelah otoritas Mesir melakukan negosiasi. Insiden serupa terjadi pada akhir mei, dua wisatawan AS lain disandera dan dibebaskan sehari kemudian.
Keamanan di wilayah gurun terpencil di Mesir, memburuk setelah penggulingan mantan Presiden Husni Mubarak. Padahal selatan Sinai, pantai Laut Merah, merupakan pusat pariwisata utama Mesir.