REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton menegaskan dukungan 'sangat kuat' dari Washington terkait transisi demokrasi Mesir. Hal itu diungkapkan dalam pertemuan bilateral dengan Presiden baru Mesir, Muhammed Mursi.
"Saya datang ke Kairo untuk menegaskan dukungan penuh dari Washington untuk rakyat Mesir dan transisi demokrasi mereka," ujar Clinton dalam pernyatan bersama dengan Menlu Mesir Muhammed Amr.
"Kami ingin menjadi mitra yang baik dan kami ingin mendukung demokrasi yang didapatkan rakyat Mesir dengan tenaga dan pengorbanan mereka," imbuh Clinton.
Kedatangan Clinton di tengah 'perseteruan' antara Mursi dan Militer setelah dekrit Mursi di tolak oleh Mahkamah Konstitusi untuk mengaktifkan kembali Parlemen yang dibubarkan militer bulan lalu.
"Demokrasi itu keras, butuh dialog dan kompromi serta langkah politik nyata. Kami ingin membantu dan rakyat Mesir yang menentukan," ujarnya.
Selama dua hari kunjungan di Mesir, Clinton juga dijadwalkan akan menemui Hussein Tantawi, pemimpin militer Mesir pasca Hosni Mubarak tumbang. Selain itu dia juga akan dijadwalkan menemui aktivis wanita Mesir dan kristen koptik.