REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kuwait akan diizinkan untuk mengibarkan bendera nasionalnya dan memainkan lagu kebangsaannya pada Olimpiade London mendatang, Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyatakan, Sabtu, setelah menyelesaikan perselisihannya dengan negara Teluk itu mengenai partisipasinya.
IOC menskors Kuwait pada 2010, dengan menyatakan bahwa ada bukti campur tangan politik dalam gerakan olah raga di negeri itu.
IOC menyatakan pada Mei lalu bahwa para pesaing di Kuwait hanya dapat berpartisipasi di bawah bendera Olimpiade dengan nama "Independent Olympic Athlete" atau "Atlet Olimpiade Independen".
Namun setelah pertemuan antara para pejabat Kuwait dan IOC, hukuman skorsing itu telah dicabut, demikian laporan badan Olimpiade itu.
"Saya dapat mengkonfirmasi Komite Olimpiade Nasional (NOC) Kuwait akan diwakili sepenuhnya di London dengan bendera dan lagu nasional mereka," ujar Direktur Komunikasi
IOC Mark Adams dalam pernyataannya yang didistribusi melalui surat elektronik (email).
IOC telah menyatakan bahwa Kuwait perlu mengambil langkah-langkah untuk menjamin kemerdekaan dari gerakan olahraganya sebelum skorsing itu dapat dicabut.
Tim kecil Olimpiade Kuwait memasukkan dua wanita -- atlet menembak Mariam Erzouqi dan perenang Faye Sultan. Itu baru untuk kedua kali wanita Kuwait akan berlaga di arena Olimpiade.
Wanita pertama yang membela tim Kuwait di Olimpiade adalah Danah al-Nasrallah --yang ambil bagian dalam lari 100m pada 2004. Olimpiade London akan mulai digelar pada 27 Juli.