REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR SERI BAGAWAN -- Brunei Darussalam, Ahad sore (15/7) merayakan dengan megah dan meriah ulang tahun ke-66 rajanya, Sultan Hassanal Bolkiah, yang memerintah selama 45 tahun dari dinasti Muslim 607 tahun tak terputus.
Sultan Hassanal Bolkiah Mu`izzaddin Waddaulah, mengenakan seragam militer hitam dan sabuk emas, tiba dengan permaisuri Saleha Mohamed Alam dalam iring-iringan mobil melewati anak-anak sekolah yang melambaikan bendera, wisatawan, dan royalis yang berkumpul di sekitar Lapangan Sultan Omar Ali Saifuddin di Bandar Seri Begawan, dimana prosesi perayaan utama diadakan. Banyak warga di sana menyampaikan penghargaan mereka kepada raja untuk jasanya.
"Saya ingin melihat raja dan saya melakukan bagian saya untuk berada di sini sebagai cara untuk berterima kasih kepada raja atas kontribusinya dalam memberikan antara lain pendidikan gratis, kesehatan gratis kepada rakyat," kata Aishah Din, seorang dosen, kepada Xinhua.
Selama masa pemerintahan Sultan Hassanal Bolkiah, terjadi kemajuan teknologi yang menjadikan Brunei Shell Petroleum Company Sdn Bhd (BSP) menemukan ladang minyak lepas pantai di tahun 1960, meningkatkan produksi minyak menjadi 250.000 barel per hari dari 15.000 barel per hari yang diproduksi setelah Perang Dunia II . BSP dimiliki oleh pemerintah Brunei dan satu perusahaan patungan dengan Shell dan perusahaan minyak Belanda Royal Dutch.
Saat ini Brunei berada di peringkat kelima terkaya di dunia dengan PDB per kapita 48.333 dollar AS.
Upacara peringatan dimulai dengan raja, yang juga selaku komandan pertahanan tertinggi, memeriksa barisan kehormatan ketika 21 dentuman meriam ditembakkan. Dia menyampaikan pidato di hadapan para tamu undangan antara lain termasuk Menteri Energi Thailand, Menteri Pendidikan Indonesia, Menteri negara Malaysia dan beberapa anggota parlemen Jepang.
Perayaan itu diakhiri dengan satu pesta malam dan kembang api di belakang Istana Nurul Iman.