Senin 16 Jul 2012 11:34 WIB

Pertempuran Sengit Oposisi dan Tentara Rezim Suriah di Damaskus

  Pasukan pro pemerintah Suriah membawa senjata mereka mendekati kerumunan massa anti pemerintah di kawasan Kfar Suseh, Damaskus, Suriah, Senin (30/4) lalu.
Foto: AP
Pasukan pro pemerintah Suriah membawa senjata mereka mendekati kerumunan massa anti pemerintah di kawasan Kfar Suseh, Damaskus, Suriah, Senin (30/4) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Bentrokan sengit antara kelompok oposisi dengan pasukan pemerintah kembali meletus di Damaskus, Minggu. Pertempuran di ibu kota Suriah itu disebut yang paling sengit dalam kurun waktu 16 bulan sejak awal pemberontakan anti-rezim Bashar al-Assad, kata kelompok pemantau.

"Para tentara menembakkan mortir ke beberapa pinggiran kota, di mana kelompok oposisi Tentara Pembebasan Suriah bercokol," kata Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah. "Mereka tidak pernah terlibat bentrokan sesengit ini," kata Abdel Rahman kepada AFP.

Ia mengatakan, pertempuran itu terberat terjadi di lingkungan Tadamon, Kfar Sousa, Nahr Aisha dan Sidi Qadad. "Pasukan keamanan sedang berusaha untuk mengendalikan lingkungan itu, tetapi sejauh ini mereka belum berhasil," tambahnya.

Komite Koordinasi Lokal, yang menyelenggarakan protes anti-rezim di Suriah, mengatakan bahwa gumpalan asap hitam yang mengepul Minggu malam dari Tadamon dan ledakan keras juga terdengar di Nahr Aisha.

Observatorium sebelumnya mengatakan, kekerasan di Suriah pada Minggu menewaskan sedikitnya 55 orang, termasuk seorang gadis yang meninggal bersama tiga orang lain ketika tentara menghujani peluru ke kota Rastan, kubu oposisi di pusat Provinsi Homs.

Pengawas berbasis di Inggris itu, memperkirakan bahwa lebih dari 17.000 orang Suriah tewas sejak pemberontakan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad mulai pada 15 Desember 2011.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement